Berekspresi dan Berkreasi di Bale Seni Barli
Oleh: Dra. Imas Wina Triana (Guru MI Asih Putera)
Kelas berjalan adalah salah satu kegiatan
sekolah yang selalu ditunggu oleh anak-anak.
Pada semester ganjil tahun ajaran 2023-2024 ini, di hari Senin, tanggal 16
Oktober 2023, kelas 3 MI Asih Putera berkunjung
ke Balai Seni Barli di Korta Baru Pahyangan, Kabupaten Bandung Barat, hanya
setengah jam dari lokasi sekolah. Dengan menggunakan bis sekolah, rombongan
tiba lebih cepat dari waktu yang diagendakan.
Pelayanan untuk MI Asih Putera dimulai
pukul 09.00. Karena masih ada waktu, menunggu di depan Balai Seni bisa sambil
foto-foto dulu dan bermain. Tepat pukul 09.00 anak-anak dipersilahkan baris
dengan rapi dan teratur masuk ke ruangan yang
bentuknya memanjang berisi alat musik angklung. Dibimbing oleh dua kakak instruktur untuk memandu dan
mengiringi dengan musik organ. Anak-anak diarahkan untuk duduk rapi dan dekat
ke depan agar bisa melihat jelas
partiture yang akan digelar.
Setelah rapi, agar tertib dijelaskan dulu aturan untuk bisa mengikuti permainan angklung. Setiap anak diberi satu alat musik angklung untuk dimainkan. Dijelaskan cara memegang dan memainkannya karena motorik anak ada yang lentur, ada yang masih kaku. Apabila sudah tepat memegang dan memainkan alat musiknya, suara angklung akan terdengar indah.
Mulailah anak melihat partiture dan
bermain angklung yang dilengkapi dengan iringan
musik organ. Antusias luar biasa….Lagu yang dibawakan berisi cinta dan kasih
sayang terhadap orang tua dan negara Republik Indonesia. Anak-anak gembira dan
ceria memainkan alat musik angklung ini. Kelihatan senang menggerakkan alat
musiknya sambil bernyanyi ekspresif. Mulai dengan lagu Kasih Ibu ciptaan Mochtar Embut, lantas
anak ramai menyanyikannya. Disambung membawakan dan menyanyikan lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Soed dan Indonesia
Pusaka karya Ismail Marzuki. Eh, ternyata anak-anak lebih antusias lagi dan
lebih ekspresif ketika membawakan lagu pop
Komang, sampai minta diulang lagi. Akhirnya kakak instruktur memberi lagi satu
lagu terakhir yaitu Bunda, ciptaan Melly
Guslow. 30 menit sudah tidak terasa, anak-anak bermain angklung dengan ramai,
ekspresif dan gembira. Seru! kata anak-anak.
Kegiatan berikutnya adalah berkreasi dengan tanah liat sesuai dengan materi SBdP dikelas 3. Balai Seni Barli sudah menyiapkan tanah liat sejumlah anak dengan posisi duduk yang berhadapan, memanjang di luar ruangan. Tempat untuk membentuknya diberi alas triplek dan di atas meja disiapkan kain untuk lap beserta air di gelas plastik transparan, Anak-anak diberi celemek agar tidak mengoroti pakaian dan belepotan ke mana-mana ketika membentuk tanah liatnya.
Dipandu oleh satu orang
instruktur, anak-anak mulai berkreasi
dengan tanah liat menggunakan metode pilin. Ternyata asyik, anak-anak tekun saat
berkreasi dengan tanah liat, mulai dari melembutkan tanah liat, membentuk, dan
menghias bahkan ada yang diberi inisial nama pada hasil buatannya. Hasilnya
boleh dibawa pulang. Asyik banget.
Di sisi lain, di bawah lorong beratap ada anak-anak TK dan SD dari beberapa sekolah lain, juga berkunjung ke Balai Seni Barli ini. Melihat di agenda yang terpampang di ruangan kantor, ternyata reservasi sudah penuh sampai tanggal 26 Oktober bahkan sudah ada yang reservasi sampai awal tahun 2024.
Bale Seni Barli
didirikan pelukis Barli Sasmitawinata pada tanggal 21 April 2002. Tempat ini
menjadi lembaga pendidikan seni non-formal dengan berbagai kelas sanggar seperti
melukis, mematung, dan tari. Sebagai lokasi wisata seni, Balai Seni Barli dilengkapi
fasilitas seperti toilet, masjid, dan tempat parkir kendaraan di halaman depan.
Tempatnya luas dan nyaman bagi anak-anak. Terima kasih sudah memberikan pengalaman
yang berharga bagi anak-anak dalam menikmati seni. Semoga bisa berkunjung
kembali. Salam.*