Yayasan Asih Putera Hotline : 081320267490
Image

Agar Bakat Anak Menjadi Hebat

Oleh: Ceuceu Gumilang

Every child is special! Kita sepakat, bahwa setiap anak memiliki keistimewaannya masing-masing. Setiap anak lahir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Itu bermakna, bahwa setiap anak apapun kondisinya, memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang dalam mengarungi kehidupan.

Lalu, mengapa di sekolah seringkali memilah-milah mereka? Mengelompokkan anak-anak berdasarkan ranking akademik ataupun kecerdasan intelektual belaka. Hingga cap anak pintar dan anak bodoh berkeliaran di lingkungan lembaga pendidikan, bahkan merebak hingga ke rumah-rumah juga ke perkumpulan arisan!

Karena pada hakekatnya setiap anak itu spesial, maka kita sebagai orang tua dan guru harus memahami betul kalimat tersebut. Intinya, keistimewaan anak itu akan sangat bergantung kepada kita, manusia dewasa yang berada di sekelilingnya untuk bisa mengembangkan semua potensi mereka, menjadi sebuah modal bagi kehidupan mereka. Karena ibarat sebuah usaha yang sedang dirintis, maka modal menjadi sangat diperlukan. Modal tidak hanya bersifat finansial, tetapi juga skill SDM dan dukungan kebijakan serta lingkungan yang kondusif.

Ini menjadi PR besar bagi dunia pendidikan kita. Mindset yang salah selama ini, yang menganggap bahwa anak cerdas adalah mereka yang hebat dalam akademik, sepertinya harus segera dirubah!

 

Sebagaimana kita ketahui, kalau berbicara soal kecerdasan, menurut paradigma multiple intelligences dari Howard Gardner, setidaknya ada 9 ranah kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak yang harus menjadi fokus perhatian orang tua dan guru. Semuanya masih dalam bentuk bakat atau potensi. Lalu bagaimana agar bakat tersebut bisa berkembang menjadi hebat?

Jadilah Guru yang Peka

Ingat, guru adalah pendidik, bukan sekedar pengajar. Setiap tindak-tanduk, sikap dan ucapan guru  adalah ilmu bagi anak didiknya. Guru adalah model intelektual dan juga spiritual bagi murid-muridnya. Jangan sampai pepatah guru kencing berdiri murid kencing berlari menjadi kenyataan, karena salahnya dalam memberikan keteladanan.

Seorang guru harus sangat peka dalam melihat keistimewaan murid-muridnya. Fokus bukan hanya  diberikan kepada mereka yang memiliki kemampuan akademik saja, yang brilian dalam mata pelajaran dan mampu mengangkat citra sekolah di mata masyarakat. Guru yang baik, adalah guru yang bisa memahami semua kelebihan dan kekurangan murid-muridnya. Di tangan guru yang baik, semua murid hanya akan muncul kelebihannya dan akan tertutupi kekurangannya.

 

Antara Minat, Bakat dan Kerja Keras

Seringkali orang-orang berkata bahwa kesuksesan hanya bisa dimiliki oleh mereka yang mau bekerja keras. Sedangkan, sebagian orang berpendapat bahwa kesuksesan hanya bisa didapatkan oleh mereka yang sudah memiliki bakat hebat untuk menjadi orang yang sukses. Lalu ada juga yang berpendapat, kerja keras dan bakat tidak akan berhasil tanpa adanya minat yang kuat. Lalu, pendapat mana yang benar?

Harus kita pahami, bahwa kerja keras adalah tindakan atau usaha yang dilakukan secara bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah ditetapkan di awal. Sedangkan bakat ialah kemampuan yang dimiliki seseorang sejak lahir, yang relatif tetap dan memudahkan orang untuk menguasai bidang tersebut. Di antara bakat dan kerja keras itu ada yang namanya minat,  yaitu keinginan yang menonjol dari seseorang terhadap sesuatu, sehingga membuat orang itu tertarik untuk melakukan sesuatu dan akan bekerja keras untuk mendapatkannya. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Jika seseorang yang memiliki bakat dan minat yang kuat disertai kerja keras, maka kesuksesan insyaa Allah akan diraih.

 

Jika dipahami lebih mendalam, antara minat, bakat dan kerja keras merupakan satu kesatuan kunci sebuah kesuksesan. Masing-masing memiliki peranan, namun Islam mengajarkan bahwa kita diwajibkan untuk berikhtiar untuk mencapai sebuah tujuan. Karena sehebat apapun sebuah bakat dan minat, tidak akan pernah berkembang tanpa adanya ikhtiar dan kerja keras. Justru bisa terjadi sebaliknya, walaupun seseorang yang tidak memiliki bakat tetapi memiliki ketekunan dan kemauan untuk bekerja keras, tentu akan mampu meraih kesuksesan.

Potensi Anak dan Peran Guru

Ketika anak dititipkan orang tua untuk menjalani proses pendidikan di sekolah, maka peran  guru dalam mengembangkan potensi siswa sangatlah besar. Guru berperan penting untuk membantu siswa menemukan dan menyadari potensinya, sesuai dengan bakat minat dan potensi diri masing-masing, kemudian mengasahnya sehingga lebih berkembang.


Tentu saja untuk menghadapi beragamnya bakat, minat serta karakter siswa, seorang guru harus memiliki skill khusus agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan. Karena sesuai dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), maka guru dan orang tua seyogyanya bersinergi untuk bisa membantu anak menemukan potensi terbaiknya dan mengembangkannya.

Kunci keberhasilan sebuah proses pendidikan di sekolah, sangat ditentukan oleh karakter dasar sang guru. Jika seorang guru memiliki karakter yang sabar, lemah lembut, penyayang, fleksibel dalam bertindak, pandai mengendalikan emosi serta bersikap moderat, maka insyaa Allah, setiap anak didiknya akan mampu berkembang sesuai dengan minat, bakat dan potensi mereka, tentu saja disertai dengan usaha dan kerja keras. Di tangan guru yang hebat, maka bakat anak akan berkembang menjadi lebih hebat. Bismillah….*