Agar Daring Tak Bikin Boring
Oleh: Nurma Gerhanawati, S.S. (Guru MTs Asih Putera)
Pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan Februari 2022 ini Indonesia resmi memasuki gelombang ketiga Covid-19. Gelombang ketiga ini ditandai dengan melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron. Hal ini tentu saja berimbas pada proses pembelajaran tatap muka di sekolah. Baru satu bulan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% dilaksanakan di beberapa sekolah, bahkan beberapa sekolah lain baru merencanakannya. Namun, meningkatnya kasus Covid-19 di Februari ini, membuat pemerintah memutuskan untuk menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) demi mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Kini, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar dari Rumah (BDR) kembali dilaksanakan.
Dua tahun menjalani proses pembelajaran
di masa pandemi bukan hal yang mudah bagi para guru untuk meramu berbagai
proses pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah ini. Berbagai cara
dilakukan agar pembelajaran tetap berlangsung dengan baik dan menarik. Seiring
dengan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini disadari atau tidak telah
memaksa guru untuk ‘melek’ dan memanfaatkan teknologi informasi. Pandemi Covid-19
turut memberikan perubahan dalam metode pembelajaran. Pandemi Covid-19 juga
telah menumbuhkan inovasi pembelajaran di kalangan para guru.
Inovasi pembelajaran yang lahir di masa pandemi ini di antaranya adalah pemanfaatan aplikasi Learning Management System (LMS) tertentu (misal, Google Classroom), pembelajaran dengan metode blended learning (pembelajaran campuran), keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran, penerapan model-model pembelajaran inovatif, pemanfaatan media sosial, serta pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa.
Tidak mudah mengelola kelas dalam
kondisi guru dan siswa berada di tempat terpisah. Guru dituntut
untuk mengembangkan kreativitas dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang ideal, sehingga Belajar
Dari Rumah baik secara langsung/sinkronus (melalui media virtual) maupun tidak
langsung/asinkronus (melalui LMS, misalnya), tetap menjadi pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan.
Sebagai seorang guru yang setiap hari
berinteraksi dengan siswa, setidaknya ia harus mengetahui kebutuhan siswa dalam
belajar. Maka sudah seharusnya guru melakukan inovasi dalam pembelajaran. Guru
harus memiliki keinginan untuk mencoba mengeksplorasi berbagai terobosan,
pendekatan, metode, dan sistem pembelajaran yang merupakan salah satu penunjang
munculnya berbagai inovasi baru yang mencerahkan.
Guru memegang peran penting dalam
menciptakan proses pembelajaran yang baik. Walaupun semua perangkat teknologi
dan jaringan tersedia, namun apabila guru gagal menciptakan suasana
pembelajaran yang baik maka Belajar Dari Rumah/daring hanya akan mengalami
kegagalan dan menimbulkan kejenuhan (membosankan) bagi para siswa.
Lantas bagaimana agar proses Belajar Dari
Rumah ini tetap menyenangkan? Berikut tips-tips agar Belajar Dari Rumah tidak membosankan.
1. Manfaatkan Teknologi
Belajar dari rumah tidak akan menyenangkan jika guru hanya memberikan tugas-tugas saja. Walaupun tidak dapat bertatap muka secara langsung, Guru dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk berinteraksi langsung dengan siswa secara virtual. Seiring dengan terus berlangsungnya pembelajaran daring, banyak aplikasi yang dapat digunakan dan mendukung proses pembelajaran daring. Untuk itu, guru harus berusaha menggali dan mencari tahu hal ini agar tidak terkesan gagap teknologi (gaptek).
2. Buat Segalanya
Menjadi Mudah
Guru tentu ingin setiap siswa mengikuti pembelajaran secara maksimal walau dalam segala keterbatasan waktu dan interaksi. Salah satu kunci untuk mencapai pembelajaran maksimal ini adalah dengan membuat segalanya menjadi mudah. Sederhanakan instruksi yang kita berikan jangan ditambah dengan penjelasan atau instruksi yang bertele-tele yang hanya akan membuat siswa bingung. Pun dalam pengerjaan tugas yang diberikan. Berikan tugas yang tidak rumit tapi tujuan pembelajarannya tetap tercapai.
3. Tunjukan Empati
Apa yang dilakukan guru dalam
pembelajaran normal (tatap muka) tentunya tidak dapat dijadikan patokan dalam
pembelajaran jarak jauh/daring. Banyak faktor yang membuat keadaan menjadi
sangat berbeda. Empati seorang guru sangat penting saat merencanakan
pembelajaran, menyikapi siswa secara individu, dan menyelesaikan permasalahan
yang muncul kemudian.
Dengan empati, guru juga mampu melihat dengan bijak permasalahan yang dialami siswa dalam pembelajaran jarak jauh ini dan bahkan membantu siswa mengatasi permasalahannya.
4. Ajak Siswa Aktif Berinteraksi
Belajar daring dengan menggunakan media virtual dalam waktu yang lama tentu akan membuat siswa bosan jika hanya mendengarkan guru berbicara. Guru dapat menggunakan berbagai media dan fitur interaktif pada media virtual tersebut. Ajaklah siswa untuk aktif dan berinteraksi dalam media virtual ini. Berikan kesempatan pada siswa untuk berbicara, berdiskusi, atau sharing. Guru juga dapat melakukan pencairan suasana (ice breaking) untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran jarak jauh ini.
5.
Jadilah
guru yang kreatif
Menjadi kreatif adalah
salah satu cara mengajar menjadi menarik. Saat belajar dilakukan di rumah, guru
wajib berpikir dan berinovasi untuk menciptakan pembelajaran yang menarik.
Gunakan media yang menarik seperti gambar, video, infografis, media presentasi,
dan lain sebagainya. Jangan ragu untuk menggunakan kuis-kuis interaktif yang
bisa dengan mudah diakses dan digunakan. Oleh sebab itu, guru harus berpikiran
terbuka, kreatif, dan berkemauan keras untuk menggali hal-hal baru dalam
mewujudkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Kita tidak tahu kapan pandemi ini
berakhir dan kapan pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan secara
menyeluruh atau terbatas. Namun demikian, proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan berbagai
metode dan model pembelajarannya tentu saja harus selalu dihadirkan oleh
seorang guru. Sebagai seorang guru kita harus selalu meng-up grade kemampuan kita untuk dunia pendidikan yang lebih baik. **