Ayah, Sang Sahabat
Oleh:
Nur Luthfiyani, S.Psi. (Guru BK MTs Asih Putera)
Apakah kita memahami konsep terkait berbagai prinsip dalam pengasuhan anak? Mengertikah kita sebagai orang tua bahwa anak adalah titipan sementara dari Allah? Lazimnya barang titipan, maka sifatnya sementara dan tidak abadi. Tugas kita hanyalah berusaha sekuat tenaga untuk menjaga, bukan memikirkan hasil yang diterima. Tahukah kita bahwa amanah tersebut kelak adan diminta pertanggungjawabannya?
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak remaja merupakan hal yang penting untuk dibahas, karena memiliki berbagai manfaat bagi perkembangan anak. Ayah dapat berperan sebagai sumber dukungan, kasih sayang, dan bimbingan bagi anak, yang dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat dan sejahtera.
Ayah memiliki peran penting dalam perkembangan anak, baik
secara fisik, kognitif, sosial, maupun emosional. Peran ayah dalam pengasuhan
anak remaja tidak kalah penting dari peran seorang ibu. Keterlibatan ayah dalam
pengasuhan anak dapat didefinisikan sebagai upaya ayah untuk menjalin hubungan
dengan anak, dengan cara:
1. Menjadi sosok ayah yang hangat dan penuh kasih sayang.
Ayah
dapat menunjukkan kasih sayangnya kepada anak dengan cara memeluk, mencium,
bermain bersama, dan mendengarkan anak. Jangan sungkan memperlihatkan rasa sayang kita
pada anak-anak.
2. Menjadi sosok teladan.
Ayah
dapat menjadi teladan bagi anak dalam berbagai hal, seperti cara bersikap,
berpakaian, dan bertindak. Menjadi teman diskusi untuk berbagi cerita,
pengalaman, dan masalah. Ayah harus mampu menjadi pendengar yang baik bagi anak,
ketika anak sedang menghadapi masalah. Ayah dapat menjadi sosok yang tegas
dalam menetapkan aturan dan konsekuensi bagi anak.
3. Ayah sebagai pemegang amanah dan sebagai pemimpin
Ada
beberapa dalil yang menjadi rujukan tentang peran ayah sebagai seorang pemegang
amanah dan sebagai seorang pemimpin.
“Wahai
orang-orang yang beriman. Janganlah kamu mengkhiantai Allah dan RasulNya dan
janganlah kamu mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui.” (QS. AL Anfal : 27, 28)
“Wahai
orang-orang yang beriman. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu: penjaganya malaikat yang kasar dan
keras, yang tidak durhaka pada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang dipertintahkan.” (QS. at Tahrim : 6)
4. Ayah sebagai role model
Seorang
ayah sangat berperan untuk membentuk karakter anak yang pertama dapat dilakukan,
ayah adalah sebagai role model.
Ayah adalah panutan bagi anak-anaknya, karena mereka akan belajar bagaimana
seharusnya teladan seorang pria. Anak laki-laki akan meniru perilaku ayahnya
dan berkembang menjadi pribadi yang baik. Sedangkan anak perempuan, ia
mencontoh ayah sebagai panutan untuk mencari pasangan. Anak perempuan akan memahami bahwa seorang
pria itu harus baik, lembut tapi juga kuat, dan peduli terhadap wanita.
Ayah dapat mendorong anak untuk lebih mandiri dan percaya
diri, ayah juga harus menunjukkan perilaku yang baik pada anak, karena anak
akan menirunya dengan cara yang sama. Salah satu hal terpenting yang dipelajari
seorang anak dari ayahnya yaitu menghormati orang lain.
Anak akan belajar nilai-nilai moral dan sosial dengan
mengamati tindakan sang ayah. Maka, jika anak melihat sang ayah bertindak
kasar, tak menutup kemungkinan anak akan menganggap jika ia pun boleh saja
melakukan hal itu.
Sedangkan, jika seorang anak melihat ayahnya menghormati orang lain, maka ia pun akan melakukan hal yang sama. Lalu di mana posisi seorang ayah?
Apa yang harus dipersiapkan,
agar ayah menjadi sahabat anak ?
Perbaiki relasi spiritual, seberapa besar melibatkan Allah dalam
pengasuhan, dan hubungan ayah dengan Allah. Orangtua perlu berkoordinasi dengan
baik mengenai perencanaan dan evaluasi tumbuh kembang anak, sehingga orangtua
benar-benar dapat saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan anak.
Lalu, apa yang harus dilakukan seorang ayah agar jadi sahabat anak? Mencintai (loving), membimbing (coaching) dan meneladankan
(modelling). Jika ketiga hal ini konsisten dilakukan oleh seorang ayah, maka
anak-anak akan dekat dengan ayahnya layaknya seorang sahabat. Seorang anak dari segala usia sudah mengamati
dan belajar bagaimana harus bersikap dan berperilaku dari sang ayah.
Roadmap pengasuhan pada anak laki-laki (Qowwam) mengenalkan pada sifat khalifah, Rujulun, Zakarun dan Abdullah. Dan anak perempuan pada Maryam, Khadija, Fatimah dan asiyah. Roadmap tersebut adalah semacam kurikulum pengajaran untuk mengenalkan sifat dan karakter dari para tokoh tersebut. Jadi, di dalam kurikulum pengasuhan anak itu harus dikenalkan kepada tokoh-tokoh tersebut.
Ketua Yayasan Asih Putera memberikan cenderamata kepada narasumber.
Dengan terlibat secara aktif dalam pengasuhan anak remaja, ayah dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan anak. Sebuah pesan dari Allah untuk orangtua ditegaskan dalam Alquran: “Sesungguhnya, hartamu dan anak anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan di sisi Allah pahala yang besar.” (QS. At-Taghaabun : 15).
Artikel di atas disarikan dari materi parenting yang disampaikan
oleh Ayah Irwan Rinaldi, seorang aktivis dan Praktisi Penggerak Keayahan,
pada acara seminar parenting yang diselenggarakan oleh MTs dan MA Multiteknik
Asih Putera pada Sabtu, 9 September 2023 bertempat di Bale Mamah Haji
Cihanjuang, Cimahi.
Acara ini juga menghadirkan Mutiara Roza, M.Psi, Kepala Biro
Psikologi Yayasan Asih Putera. Yang turut mempertegas bagaimana melibatkan
seorang ayah dalam hal pengasuhan anak. Dari seminar yang begitu menarik ini, para
peserta diharapkan:
- Mampu mempelajari
strategi untuk terlibat aktif dalam kehidupan anak-anak.
- Mendapatkan wawasan
tentang bagaimana membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak-anak.
- Mampu mengenali
pentingnya waktu berkualitas bersama dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi
ikatan batin.
- Mempelajari cara
mendukung perkembangan emosional, sosial, dan intelektual anak.
- Bisa mendengarkan dan mengambil pelajaran cerita inspiratif dari ayah-ayah yang telah berhasil membangun hubungan mendalam dengan anak-anak mereka.
Sudah
saatnya kita merubah mindset dan juga pola asuh kita, ketika seorang ayah bukan
hanya sekedar pencari nafkah yang menghabiskan waktunya di luar untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, tetapi seorang ayah juga bisa menjadi sahabat terbaik bagi
anak-anaknya. ***