Harta Yang Paling Berharga
Oleh:
Ceuceu Gumilang
Memiliki keluarga yang harmonis dan sesuai dengan ajaran agama Islam adalah dambaan setiap muslim. Berbagai upaya dilakukan untuk membangun keluarga yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warrahmah (samawa) yang berarti keluarga yang penuh kasih sayang, berlimpah cinta dan ketentraman.
Keluarga
samawa hanya bisa terwujud jika dibangun di atas nilai-nilai keislaman dan berawal
dari pernikahan yang semata hanya mengharap ridha Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Furqan ayat 74,
“Dan
orang orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam
bagi orang-orang yang bertakwa”.
Sebuah
keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan, karena setiap manusia atau
muslim tentunya berangkat dari sebuah keluarga. Jadi bisa disimpulkan bahwa
keluarga adalah tempat dimana pondasi nilai-nilai agama diajarkan oleh kedua
orangtua dan anggota keluarga lainnya kepada seorang anak.
Tapi
faktanya, banyak keluarga kehilangan ruhnya, kehilangan keharmonisan dan juga
tujuan awal dibangunnya keluarga. Salah satunya adalah pengaruh pandemi
Covid-19 yang memenjara banyak orang khususnya anak-anak sekolah di rumah, menimbulkan
dampak sosial yang sangat besar. Kedekatan anak dengan keluarga seperti
terpisah oleh layar pipih yang bisa menghadirkan dunia dan seisinya hanya
dengan sekali sentuh. Keluarga dekat
secara fisik, tapi ternyata jauh secara emosional dan perhatian. Ujungnya, anak-anak seperti kecanduan dengan
gadgetnya dan abai dengan lingkungan sekitarnya.
Kita tak
bisa membiarkan ini terus berlanjut, solusi harus dicari! Anak-anak harus
diselamatkan dari kecanduan gadget yang akan merusak akal dan pikiran mereka.
Anak-anak harus dikembalikan kepada fitrahnya, sebagai penyejuk hati kedua
orangtuanya. Dan orangtua harus menyadari tanggung jawabnya, mendidik anak-anak
agar bisa hidup normal sesuai usianya.
Keluarga
memiliki peranan penting dan tumbuh kembang anak-anak dan juga kebahagiaan
seluruh anggota keluarga. Ada beberapa peran keluarga dalam Islam antara lain:
Menanamkan
ajaran Islam
Keluarga
adalah tempat pertama dimana seorang anak belajar tentang agama Islam. Diawali
dari pernikahan yang diniatkan untuk ibadah, dan dijalankan sesuai dengan
syariat Islam, maka hal tersebut akan diajarkan pula kepada anak-anaknya. Menanamkan
ajaran Islam sejak dini kepada anak-anak melalui kebiasaan dan pembiasaan di
keluarga.
Dari
sebuah keluarga, seorang anak akan melihat bagaimana orangtuanya shalat,
berpuasa, membaca alqur’an dan lain sebagainya. Sebuah keluarga yang samawa
akan senantiasa menanamkan iman dan membentuk anak-anaknya menjadi pribadi
dengan akhlak dan budi pekerti yang baik, terutama saat bergaul dalam
masyarakat. Sebagaimana disebutkan dalam dalil berikut ini
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Qs Al Isra : 23)
Memberikan
rasa tenang
Keluarga
adalah orang terdekat bagi setiap orang dan tempat mencurahkan segala isi hati
maupun masalah. Keluarga juga merupakan tempat berkeluh kesah bagi setiap
anggotanya, karena hanya keluargalah
yang senantiasa memberikan perhatian kepada setiap anggota keluarganya. Dalam
Alqur’an sendiri disebutkan bahwa keluarga yang sakinah adalah keluarga yang
dipenuhi dengan ketentraman dan ketenangan hati.
Menjaga
dari siksa api neraka
Keluarga
adalah tempat dimana nilai-nilai Islam dan ajaran agama diajarkan untuk pertama
kalinya, dalam keluarga juga, orangtua serta anak-anaknya akan menjaga satu
sama lain dari perbuatan maksiat dan saling mengingatkan. Seperti yang disebutkan dalam QS At Tahrim
ayat 6 bahwa seorang muslim harus menjaga dirinya dan keluarganya dari perbuatan
dosa dan siksa api neraka.
“Hai orang-orang
beriman ! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari (kemungkinan siksaan) api
neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah para
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
( QS At-Tahrim : 6)
Menjaga
kemuliaan dan wibawa manusia
Menjaga
nama baik keluarga adalah tugas setiap anggota keluarga, karena saat salah
seorang anggota keluarga berbuat kesalahan maka hal tersebut juga tidak hanya
ditimpakan pada dirinya melainkan juga kepada keluarganya. Memiliki sebuah
keluarga membuat seseorang bertanggung jawab tidak hanya pada dirinya tetapi
juga kepada keluarganya.
Menikah
akan membantu seseorang memenuhi kebutuhan biologisnya tanpa harus terperosok ke
dalam maksiat seperti halnya perbuatan zina. Seperti yang disebutkan dalam
Surat Al Baqarah ayat 187, dikatakan bahwa suami istri adalah pakaian satu sama
lain dan hal tersebut artinya suami istri menjaga kehormatan keduanya satu sama
lain.
Melanjutkan
keturunan dan memperoleh keberkahan
Salah
satu tujuan pernikahan adalah untuk memiliki keturunan yang baik dan saleh.
Memiliki anak yang saleh dan salehah adalah karunia dan berkah Allah SWT kepada
setiap orangtua. Membangun sebuah rumah tangga pada dasarnya adalah jalan
menuju keberkahan, karena di dalam keluarga ada orangtua dan ridha Allah SWT.
Dengan melihat peran-peran keluarga di atas, maka keharmonisan dan komunikasi yang baik harus selalu dijaga di tengah keluarga. Alihkan fokus anggota keluarga terutama anak-anak dari gadget atau lainnya, kembalikan keluarga sesuai fitrahnya, menjadi tempat paling aman dan nyaman bagi seluruh anggotanya. Karena keluarga adalah harta yang paling berharga.*
Keterangan foto: Keluarga Besar Bapak Ir. H. Edi Sudrajat Ahmad (Ketua Yayasan Asih Putera).