Yayasan Asih Putera Hotline : 081320267490
Image

Ibu, Gelar yang Mulia

Oleh: Ceuceu Gumilang

Setiap tanggal 22 Desember, terasa euforia yang menggelora dalam memperingati Hari Ibu. Hari yang sesungguhnya patut dirayakan setiap hari, bahkan setiap detik! Bertebaran ucapan selamat Hari Ibu, dengan kalimat-kalimat manis berisi sanjungan dan ucapan terima kasih atas jasa-jasa para wanita yang diberi gelar mulia, Ibu.

Bahkan bagi beberapa orang, Hari Ibu dirayakan secara sangat istimewa dengan ‘membebaskan’ ibu mereka dari rutinitas keibuannya (baca pekerjaannya). Ibu, yang hampir dipastikan menjadi orang paling multitasking di dunia, sejenak ‘libur’ atau tepatnya diliburkan oleh anak-anaknya. Disenangkan dan dibahagiakan dengan diajak jalan-jalan atau makan-makan di tempat terbaik. Tak ketinggalan pula limpahan hadiah dan peluk cium dari anak-anaknya, hari itu sang ibu diperlakukan bak seorang ratu.

Lalu bagaimana dengan keesokan harinya? Bahkan tak harus menunggu tanggal berganti menjadi 23 Desember, begitu pulang dari acara perayaan itu, para ibu kembali ke rutinitas pekerjaannya. Menjadi ratu rumah tangga yang sesungguhnya, berkutat dengan pekerjaan sehari-hari yang membuatnya begitu mahir dan piawai, tanpa memerlukan pendidikan formal yang sarat dengan aturan kurikulum.

Memaknai Hari Ibu tak bisa sekedar ingat dan memberikan ucapan selamat. Ada hal yang jauh lebih bermakna dan berterima, jika Hari Ibu ini spiritnya tetap digelorakan sepanjang waktu, tak harus menunggu datangnya 22 Desember.

Ibu merupakan sosok yang sangat penting dalam keluarga. Ibu dianggap sebagai orang yang paling berharga setelah Allah SWT dan rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Dalam Islam, ibu memiliki hak yang sama dengan ayah dalam mendidik anak-anak dan membuat keputusan penting dalam keluarga. Agama Islam memandang ibu sebagai sebuah poros dan sumber kehidupan. Dari seorang ibu, lahirlah sebuah kehidupan yang akan meramaikan dunia.

Syeikh Muhammad Syeikh al-Ghazali dalam As-Sunnah an-Nabawiyyah Baina ahl al-Fiqh wa ahl al-Hadits mengatakan, "Seorang ibu adalah semilir angin sejuk yang menghembuskan nafas kedamaian dan kasih sayang ke seluruh ruang kehidupan. Ia sangat berpengaruh dalam pembentukan manusia yang baik".

Ibu adalah orang yang paling layak untuk mendapatkan perlakuan paling baik. Islam menaruh perhatian khusus terhadap sosok ibu, sehingga wajib untuk dimuliakan dan berbuat baik kepadanya.

Dalam Islam, ibu mendapatkan tempat pada posisi yang sangat mulia, sehingga anak diwajibkan hormat kepada ibu terlebih dahulu, sebelum kepada Ayah.

Peran ibu menjadi cerminan dalam keluarganya, karena baik tidaknya keluarga dapat dilihat dari seorang ibu. Jika seorang ibu yang baik dan sholehah, tentu akan mengajarkan dan mendidik anak-anaknya untuk mampu menjadi seorang yang berbakti kepada kedua orang tua.

Keutamaan menjadi ibu dalam Islam yang pertama ialah sebagai sosok yang mulia di mata Allah yang telah diberi anugrah untuk mampu meneruskan keturunan dan mampu mengandung bayi hingga melahirkan. Itupun masih dipilih oleh Allah, karena tidak semua wanita bisa mendapat keistimewaan tersebut. Oleh sebab itu, menjadi seorang ibu wajib bersyukur dan berbahagia apalagi juga terdapat keutamaan do'a seorang ibu yang mustajab.

Ibu juga merupakan orang yang memiliki ilmu segalanya. Dari mulai ilmu memasak, ilmu pelajaran hidup, ilmu tentang rumah, ilmu tentang psikologi anak, hingga ilmu tentang akuntansi keuangan.  Keutamaan menjadi ibu dalam Islam akan mengajarkan banyak hal dan menjadi jalan untuk seorang wanita mampu menuntut ilmu sebanyak dan seluas luasnya, sehingga nantinya mampu menjadi jalan kebaikan pula untuk anaknya.

Seorang ibu banyak mendapat jalan surga dari Allah, selama mengandung, saat melahirkan, hingga selama mengurus anak, jika semua itu dilakukannya penuh cinta dan semata karena Allah, dengan menerima keseluruhan kodratnya sebagai wanita. Hal tersebut akan menjadi jalan surga baginya, karena ia harus melewati banyak rintangan yang menguji kesabaraannya.

Hal terbesar yang sering luput dari pengamatan adalah, keutamaan menjadi ibu dalam Islam ialah mampu menjadi pendidik yang terbaik.  Ibu yang sholeh dan cerdas akan menanamkan berbagai ilmu kebaikan untuk anaknya sejak kecil, sehingga anaknya pun tumbuh menjadi seseorang yang cerdas dan hebat. Seorang ibu selalu berjuang apapun keadaan dirinya, untuk bisa memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Barakallahu fiikum, semoga Allah senantiasa memberkati seluruh wanita sholehah yang bergelar mulia ini, Ibu….*