Ibu, Gelar yang Mulia
Oleh:
Ceuceu Gumilang
Setiap tanggal
22 Desember, terasa euforia yang menggelora dalam memperingati Hari Ibu. Hari
yang sesungguhnya patut dirayakan setiap hari, bahkan setiap detik! Bertebaran
ucapan selamat Hari Ibu, dengan kalimat-kalimat manis berisi sanjungan dan ucapan
terima kasih atas jasa-jasa para wanita yang diberi gelar mulia, Ibu.
Bahkan
bagi beberapa orang, Hari Ibu dirayakan secara sangat istimewa dengan ‘membebaskan’
ibu mereka dari rutinitas keibuannya (baca pekerjaannya). Ibu, yang hampir
dipastikan menjadi orang paling multitasking di dunia, sejenak ‘libur’ atau tepatnya
diliburkan oleh anak-anaknya. Disenangkan dan dibahagiakan dengan diajak jalan-jalan
atau makan-makan di tempat terbaik. Tak ketinggalan pula limpahan hadiah dan
peluk cium dari anak-anaknya, hari itu sang ibu diperlakukan bak seorang ratu.
Lalu bagaimana
dengan keesokan harinya? Bahkan tak harus menunggu tanggal berganti menjadi 23
Desember, begitu pulang dari acara perayaan itu, para ibu kembali ke rutinitas
pekerjaannya. Menjadi ratu rumah tangga yang sesungguhnya, berkutat dengan
pekerjaan sehari-hari yang membuatnya begitu
mahir dan piawai, tanpa memerlukan pendidikan formal yang sarat dengan aturan
kurikulum.
Memaknai
Hari Ibu tak bisa sekedar ingat dan memberikan ucapan selamat. Ada hal yang
jauh lebih bermakna dan berterima, jika Hari Ibu ini spiritnya tetap digelorakan
sepanjang waktu, tak harus menunggu datangnya 22 Desember.
Ibu
merupakan sosok yang sangat penting dalam keluarga. Ibu dianggap sebagai orang
yang paling berharga setelah Allah SWT dan rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Dalam
Islam, ibu memiliki hak yang sama dengan ayah dalam mendidik anak-anak dan
membuat keputusan penting dalam keluarga. Agama Islam memandang ibu sebagai
sebuah poros dan sumber kehidupan. Dari seorang ibu, lahirlah sebuah kehidupan
yang akan meramaikan dunia.
Syeikh
Muhammad Syeikh al-Ghazali dalam As-Sunnah an-Nabawiyyah Baina ahl al-Fiqh wa ahl al-Hadits
mengatakan, "Seorang ibu adalah semilir angin sejuk yang menghembuskan
nafas kedamaian dan kasih sayang ke seluruh ruang kehidupan. Ia sangat
berpengaruh dalam pembentukan manusia yang baik".
Ibu
adalah orang yang paling layak untuk mendapatkan perlakuan paling baik. Islam
menaruh perhatian khusus terhadap sosok ibu, sehingga wajib untuk dimuliakan
dan berbuat baik kepadanya.
Dalam
Islam, ibu mendapatkan tempat pada posisi yang sangat mulia, sehingga anak
diwajibkan hormat kepada ibu terlebih dahulu, sebelum kepada Ayah.
Peran
ibu menjadi cerminan dalam keluarganya, karena baik tidaknya keluarga dapat
dilihat dari seorang ibu. Jika seorang ibu yang baik dan sholehah, tentu akan
mengajarkan dan mendidik anak-anaknya untuk mampu menjadi seorang yang berbakti
kepada kedua orang tua.
Keutamaan
menjadi ibu dalam Islam yang pertama ialah sebagai sosok yang mulia di mata
Allah yang telah diberi anugrah untuk mampu meneruskan keturunan dan mampu
mengandung bayi hingga melahirkan. Itupun masih dipilih oleh Allah, karena
tidak semua wanita bisa mendapat keistimewaan tersebut. Oleh sebab itu, menjadi
seorang ibu wajib bersyukur dan berbahagia apalagi juga terdapat keutamaan do'a
seorang ibu yang mustajab.
Ibu juga
merupakan orang yang memiliki ilmu segalanya. Dari mulai ilmu memasak, ilmu
pelajaran hidup, ilmu tentang rumah, ilmu tentang psikologi anak, hingga ilmu
tentang akuntansi keuangan. Keutamaan menjadi
ibu dalam Islam akan mengajarkan banyak hal dan menjadi jalan untuk seorang
wanita mampu menuntut ilmu sebanyak dan seluas luasnya, sehingga nantinya mampu
menjadi jalan kebaikan pula untuk anaknya.
Seorang
ibu banyak mendapat jalan surga dari Allah, selama mengandung, saat melahirkan,
hingga selama mengurus anak, jika semua itu dilakukannya penuh cinta dan semata
karena Allah, dengan menerima keseluruhan kodratnya sebagai wanita. Hal
tersebut akan menjadi jalan surga baginya, karena ia harus melewati banyak
rintangan yang menguji kesabaraannya.
Hal terbesar
yang sering luput dari pengamatan adalah, keutamaan menjadi ibu dalam Islam
ialah mampu menjadi pendidik yang terbaik. Ibu yang sholeh dan cerdas akan menanamkan
berbagai ilmu kebaikan untuk anaknya sejak kecil, sehingga anaknya pun tumbuh
menjadi seseorang yang cerdas dan hebat. Seorang ibu selalu berjuang apapun
keadaan dirinya, untuk bisa memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Barakallahu fiikum, semoga Allah senantiasa memberkati seluruh wanita sholehah yang
bergelar mulia ini, Ibu….*