
Jagoan Kempo Kebanggaan Asih Putera
Oleh: Ceuceu Gumilang
Awalnya si cantik Alya ini sangat
pendiam dan cenderung penakut. Kalau kata Bundanya, “Elehan…!” artinya kurang
memiliki jiwa seorang fighter, cenderung pasrah dan tidak pernah melawan
ketika dijahili oleh teman-temannya. Bahkan pernah seorang teman memasukkan
slime ke dalam bajunya, Alya hanya bisa menangis tanpa mampu melawan!
Lalu tanpa sengaja, Sang Bunda melihat sebuah spanduk bertuliskan trial kempo, dan diam-diam mendaftarkan Alya untuk ikutan. Eh, ternyata gayung bersambut, Alya langsung tertarik untuk ikut olah raga bela diri Kempo. Karena ternyata, pelajaran di sekolah yang paling Alya sukai juga adalah olah raga. Kempo adalah salah satu dari seni bela diri yang berasal dari Jepang, dengan nama Shorinji Kempo . Di Indonesia biasa disebut dengan Kempo saja.
Siapa sangka, dari seorang pendiam dan
penakut, sekarang justru Alya menjadi seorang yang pemberani bahkan mampu
berprestasi. Hanya dalam waktu beberapa bulan berlatih kempo, langsung
berkesempatan mengikuti kompetisi nasional Federation Kempo Indonesia dan
berhasil meraih juara kedua! Ini adalah kejuaraan pertama yang diikuti oleh
Alya dan langsung menyabet runner up. Saat di final kejuaraan, Alya berhadapan
dengan lawan dari Perguruan Sandro Academy Tangerang.
Si Cantik bernama lengkap Alya Nur
Azizah ini lahir di penghujung Februari 2015 ini, dan menjadi kakak dari seorang
adik. Setiap pulang sekolah rajin berlatih kempo di Raharjo Budokan Cihanjuang,
Kota Cimahi. Menurut Alya, dengan seringnya melihat teman-teman di Dojo
berlatih, memicu semangat dan menginspirasinya untuk berlatih lebih rajin dan
berprestasi.
Salah satu atlit kempo yang menjadi
idola Alya adalah Yohana Dwiputri Gadansi, asal Manggarai NTT yang berhasil
mewakili Indonesia untuk mengikuti Kejuaraan Kempo Dunia Tahun 2022 di Tunisia.
Dwiputri mewakili tim Federasi Kempo Indonesia. Alya berharap, kelak ingin
seperti Kakak Dwi yang bisa berprestasi mewakili Indonesia sampai ke tingkat
internasional.
Menjadi Polwan adalah cita-cita Alya jika sudah dewasa nanti. Karenanya, untuk bisa menjadi seorang Polwan harus memiliki tubuh yang sehat dan jiwa yang tangguh. Melalui olahraga kempo ini, Alya berusaha menjaga kebugaran tubuhnya dan juga meraih prestasi terbaiknya.
Perjalanan Alya masih sangatlah panjang,
dia baru kelas 2 di MI Asih Putera. Di sela-sela latihan kempo, pelajaran
sekolah tetaplah nomor satu. Karena waktu latihannya sore hari sepulang
sekolah, selama ini Alya tidak mengalami masalah atau kesulitan dalam
pelajaran. Selain itu, orang tua, guru-guru dan teman-teman di sekolah juga
sangat mendukung Alya, sehingga Alya semakin yakin dengan pilihannya menekuni
olahraga kempo.
Kita doakan, semoga penyuka nasi goreng
ini tercapai cita-citanya, menjadi seorang Polwan dan atlit Kempo Indonesia
yang bisa mengibarkan bendera merah putih di berbagai kejuaraan kempo
internasional, insyaa Allah, aamiin….*