Ketika Siswa Menjadi EO
Oleh:
Ceuceu Gumilang
Kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan
melakukan kolaborasi serta koordinasi dalam sebuah organisasi adalah sebagian
dari karakter yang ingin ditanamkan pada murid-murid di MTs Asih Putera.
Kurikulum diimplementasikan dalam sebuah proses belajar mengajar bukan sekedar
proses transfer ilmu pengetahuan, karena sejatinya ilmu itu terhampar di setiap
sudut kehidupan, bukan melulu di bangku sekolah.
Adalah MTs Asih Putera, yang mencoba menanamkan
semua karakter di atas kepada murid-muridnya, menerjunkan mereka ke dalam
sebuah ‘kawah candradimuka’ berupa sebuah event besar Asih Putera Festival.
Asih Putera Festival adalah event tahunan Yayasan Asih Putera, yang sempat
tertunda selama dua tahun pelaksanaannya karena badai pandemi Covid 19.
Di akhir tahun 2022 lalu, manajemen MTs Asih
Putera memberikan tantangan kepada OSIS MTs Asih Putera untuk bisa
menyelenggarakannya kembali. Gayung bersambut, anak-anak begitu antusias
menerima tantangan itu.
Prosesnya boleh dibilang sim salabim, seperti
proyek Sangkuriang, yang mendapat tantangan membuat perahu dan telaga hanya
dalam waktu satu malam. Walau tidak sama persis, nyatanya anak-anak luar biasa
excitednya membuat perencanaan, apa saja yang akan dilakukan dalam pelaksanaan
Asih Putera Festival yang disingkat menjadi AP Fest ini. Mereka berproses dengan penuh semangat dalam melakukan berbagai kegiatan persiapan.
Tentu mereka tidak dilepas begitu saja,
pembina OSIS dan juga guru-guru tetap melakukan pendampingan. Mereka
menyediakan waktu hampir 24 jam sehari untuk konsultasi, di sela-sela padatnya
kegiatan pembelajaran menjelang ujian akhir semester ganjil.
OSIS MTs Asih Putera yang dikomandani Rezvan
Muhammad dari kelas 9, bersama pengurus OSIS lainnya serta kolaborasi dengan
sub organisasi lainnya di MTs Asih Putera seperti Kodi Mahkamah, langsung
menyusun kepanitiaan dan membuat proposal kegiatan. Hebatnya, dalam waktu yang
relatif singkat hanya dua bulan saja, panitia bisa mendapatkan dukungan banyak
sponsor. Alhasil, hal ini berimplikasi pada besaran hadiah yang diberikan
kepada para pemenang lomba.
Ada yang spektakuler dari kepesertaan salah satu mata lomba, yaitu Taekwondo. Bermitra dengan klub besar Gorilla Taekwondo Cimahi, jumlah peserta membludak mencapai hampir 400 orang! Dari berbagai katagori lomba yang yang dikelompokkan berdasarkan kelas berat badan, maka sangat bervariasi sekali pesertanya, dari mulai tingkat dasar yang diikuti anak-anak sekolah dasar hingga ke tingkat menengah atas.
Selain itu, lomba futsal untuk tingkat sekolah
dasar juga diikuti oleh 38 tim dari berbagai sekolah dasar di Cimahi dan
Bandung Raya. Kepesertaan mata lomba yang lainnya juga tak kalah meriah, ada
lomba menggambar dan mewarnai, lomba mendongeng, lomba hafalan Alquran hingga
spelling bee. Semua lomba diperuntukkan untuk siswa usia sekolah dasar.
Salut, melihat panitia bisa menjalin kerjasama
dengan dunia usaha dan UKM dalam bazaar, sehingga penyelenggaraan AP Fest 3.1
MTs Asih Putera berlangsung sangat meriah.
Memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi, panitia menggandeng beberapa radio untuk beriklan, mempublikasikan kegiatan AP Fest dari sejak awal direncanakan. Panitia juga membuat produk-produk publikasi berupa video pendek untuk konten di media sosial, sangat menarik dan kreatif.
Ternyata, ketika siswa usia MTs diberi
kepercayaan untuk mengelola sebuah kegiatan besar, diberikan dukungan penuh dan
juga pendampingan, rasa percaya diri mereka tumbuh dan mampu melahirkan sebuah
karya hebat yang di luar ekspektasi. Bravo MTs Asih Putera, the mission is
completed!!