Kids Camp, Bermain di Alam Terbuka Kabuci
Oleh:
Henny Sulistyorini (Guru TK Asih Putera 2)
Dampak
panjang dari pandemi Covid-19 adalah anak-anak yang kehilangan kesempatan untuk
berinteraksi dengan dunia luar. Tumbuh kembang mereka seperti terpenjara di
dalam tembok-tembok rumah dan dininabobokan oleh gadget, game online atau
sejenisnya.
Padahal
alam terbuka adalah lingkungan terbaik untuk anak-anak bisa tumbuh kembang
dengan baik. Di alam terbuka ada banyak manfaat yang bisa didapat anak-anak,
agar bisa tangguh dan mandiri serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
Dalam rangka itulah, TK Asih Putera mengadakan sebuah program rutin Adventure Days yang bertajuk Kids Camp, Bermain di Alam Terbuka Kabuci. Kabuci adalah Kampung Buyut Cipageran, berupa kawasan konservasi dan juga camp zone untuk berbagai kegiatan di alam terbuka, yang terletak di Kecamatan Cimahi Utara.
Pagi hari
pukul 07.00, pada tanggal 29 dan 30 Maret 2022, secara bergiliran TK Asih
Putera 1 dan TK Asih Putera 2 mengadakan program ADVENTURE DAYS KIDS CAMP. Adapun
maksud dan tujuan diadakannya Adventure Days di Kabuci ini adalah untuk
mengembangkan berbagai aspek kemampuan anak usia dini, antara lain:
1.
Mengembangkan Nilai-nilai Moral dan Agama
Diharapkan dengan kegiatan di alam terbuka ini, anak-anak dapat mengenal alam ciptaan Allah, menghargai alam karunia Allah dengan memeliharanya dan tidak merusaknya, serta mensyukuri karunia Allah.
2. Perkembangan Sosial Emosional
Ketika bermain di alam terbuka,
diharapkan siswa dapat menikmati saat bermain bersama temannya, memperlihatkan
rasa senang saat bermain, menanamkan disiplin
mengikuti aturan yang diberikan saat bermain, dapat mengikuti permainan
kelompok dan dapat bekerjasama saat menyelesaikannya.
Siswa juga muncul rasa cinta terhadap lingkungan, mengenal lebih dekat alam ciptaan-Nya, belajar menghargai apa yang sudah diberi oleh Allah, melatih kerjasama, saling tolong menolong diantara teman, dapat bekerjasama dan bekerja dalam tim serta mandiri dalam berkegiatan.
3.
Mengembangkan Motorik Kasar dan Motorik Halus
Anak usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik khas antara lain berkaitan dengan perkembangan fisik, dimana anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot kecil maupun besar.
Dalam tumbuh kembangnya, harus ada
keseimbangan antara motorik kasar dan motorik halusnya. Perkembangan motorik
kasar, merupakan perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi
antar anggota tubuh, seperti merangkak, berjalan, melompat, atau berlari.
Sedangkan perkembangan motorik halus, merupakan perkembangan gerak yang meliputi otot kecil dengan koordinasi mata-tangan. Di sini anak-anak bermain dalam kegiatan menggambar, menulis, memotong, menyusun puzzle, atau memasukkan balok sesuai bentuknya.
4. Mengembangkan Kognitif Anak
Kegiatan ini untuk merangsang perkembangan
kognitif (daya pikir) anak yang sangat
pesat, untuk menjawab rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan
sekitar. Hal itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang
dilihat.
Betapa
keceriaan begitu terpancar dari wajah mereka, senyum dan tawa tak pernah lepas
dari bibir mereka, teriakan-teriakan riang bagai membelah langit memancarkan
aura kebahagiaan dan kerinduan untuk bergerak bebas di alam terbuka.
Sudah menjadi tradisi di seluruh madrasah Asih Putera, setiap pagi sebelum memulai aktivitas belajar selalu akan diawali dengan sholat Dhuha bersama dan murroja’ah, mengulang-ulang hafalan surat dan doa anak-anak.
Petualanganpun dimulai. Anak-anak dan semua guru melakukan senam pagi di alam terbuka, sambil menghirup udara segar dilanjutkan dengan melakukan penjelajahan area Kabuci. Ada banyak jenis pepohonan yang ada di kawasan konservasi Kabuci, anak-anakpun diperkenalkan dengan berbagai tanaman yang ada di sana.
Memperkenalkan
aneka tanaman yang ada di sana membuat keseruan dan kelucuan luar biasa, menggemaskan
sekali melihat tingkah laku anak anak itu. Mereka seperti tidak mengenal lelah
untuk memenuhi rasa ingin tahunya, dengan antusias mereka mencari daun yang
bentuknya besar, kecil, panjang, menjari dan masih banyak lagi, mereka juga
bermain sambil menunjuk pohon pepaya yang buahnya paling banyak, paling sedikit,
yang matang dan yang mentah.
Jelajah tidak
berakhir sampai di situ, ketika anak-anak
melihat lapangan rumput mereka berhamburan dengan riangnya berlari ke sana ke
mari, seakan-akan suara Bu Guru sudah tidak didengar lagi. Mereka bersorak melihat ada tenda yang sudah
terpasang, merekapun lalu asik mereka bermain di dalamnya. Alangkah mengharukan
melihat tingkah mereka, betapa tampak kerinduan mereka untuk kembali bergerak
bebas tanpa rasa ketakutan terhadap
virus yang mengerikan itu.
Setelah menikmati istirahat dan makan bekal dari rumah, kegiatan dilanjutkan dengan membuat anyaman tikar dari bungkus makanan yang berbahan plastik. Anak-anak diajarkan untuk bisa mendaur ulang sampah plastik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Tamburin
harus dibunyikan, menandakan akhir petualangan laur bisa hari ini. Anak-anak
mengeluh kecewa, mereka masih belum puas bermain di alam terbuka. Tapi sudah
waktunya pulang dan kembali ke rumah masing-masing.
Do'a akhir majelis, do'a bepergian dan do'a naik kendaraan yang diakhiri dengan salam menjadi penutup semua kegiatan seru hari ini. Banyak dari mereka yang masih enggan meninggalkan tempat ini dan merengek pada orangtuanya untuk tidak langsung pulang. Alhamdulillah, dukungan orang tua yang mengantar dan menjemput anak-anak ke lokasi secara tertib layak di acungi jempol.
Semoga
pandemi ini benar benar segera berakhir, sehingga kegiatan bermain di luar yang
banyak sekali manfaatnya bagi tumbuh kembang anak akan semakin sering
dilakukan.***