Yayasan Asih Putera Hotline : 081320267490
Image

Kirab Muharram Ketiga Belas

Oleh: Edi Sudrajat Ahmad (Ketua Yayasan Asih Putera)

Jika diurut ke belakang, Kirab Muharram 1445 H Asih Putera akan menjadi Kirab yang ke-13 kalinya. Kirab Muharram pertama kali berlangsung di tahun 2009 atau 1431 H, dimana dalam dua kesempatan Kirab Muharram absen karena diterjang pandemi. Namun jauh sebelumnya di tahun 2003 atau 1424 H, Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera telah memulainya dengan kegiatan Muharram Damai. Sebentuk kegiatan yang sama namun baru sebagai kegiatan internal madrasah. Kegiatan yang diinisiasi oleh Dedi Kuswandi ini kemudian diubah namanya menjadi Kirab Muharram sejak kepengurusan H. Adang Kosasih Ahmad. 

Kegiatan ini bertahan hingga sekarang dengan kekhasannya yang sudah dikenal, yakni selalu menyediakan minimal satu grandprize berupa hadiah umroh. Bersamanya ada pula puluhan doorprize sumbangan berbagai pihak yang punya kesamaan niyyat, ingin menghadirkan kegembiraan dalam menyambut tahun baru hijriyah.

Kegembiraan sebagai ungkapan rasa syukur. Bahwa jauh ke-1445 tahun yang lalu, dengan sebab hijrahnya Rasulullan shollallohu ‘alayhi wasallam beserta para sahabatnya, Islam beranjak menjadi benih-benih peradaban yang kelak mewarnai dan memakmurkan dunia. Maka ketika Khalifah Umar bin Khattab rodiyallohu anhu menetapkan momen hijrah sebagai awal penanggalan Islam, semangat hijrah itu tetap terpelihara. Setidaknya di awal tahun ketika kita menyambut kehadiran tahun baru.

Kirab Muharram Asih Putera semoga menjadi bagian dari “tradisi” untuk memelihara semangat berhijrah ini. Kita tahu bahwa kehidupan yang kita jalani masing-masing memiliki garis naik turunnya sendiri. Sejauh bahwa lintasan naiknya lebih panjang dari turunnya, maka standar kualitas kehidupan kita boleh dikata meningkat. Ibadahnya lebih baik, amal solehnya lebih banyak. Melalui “jalan sehat keluarga” di Kirab Muharram Asih Putera ini, kita dapat bersama-sama memperbaharui tekad berhijrah, bahkan pun saat jalanan kehidupan sedang menurun dan terpuruk. Kebersamaan dalam doa dan harapan, adalah kekuatan itu sendiri.

Sejak tahun lalu, Kirab Muharram Asih Putera digunakan pula sebagai ajang kampanye dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Kita menyadari bahwa bumi adalah rumah besar kita. Tetapi perlakuan kita kepada bumi (pertiwi) belum tentu sebagaimana layaknya kita memelihara rumah kita pribadi. Kita memelihara rumah agar selalu terawat, bersih, dan indah, tetapi pada saat yang sama kepada bumi kita mengotorinya dengan sampah, bahkan mungkin setiap hari.

Setelah kampanye ”ecobrick” di tahun lalu, Kirab Muharram Asih Putera kali ini membawa pesan agar kita berupaya mengurangi mengotori bumi dengan sampah sejak dari rumah tangga. Yakni dengan memilah sampah rumah tangga menjadi sampah yang dapat didaur ulang atau disimpan dalam botol ecobrick, sampah organik yang bisa diubah menjadi pupuk kompos, serta sampah residu yang pada akhirnya harus direlakan untuk dibawa ke tempat penampungan sampah kota.

Persoalan sampah bukanlah persoalan besar. Ia dapat diselesaikan di rumah tangga dengan tanpa biaya. Persoalan baru muncul ketika mindset ini baru dimiliki oleh segelintir warga dari sebuah kampung, segelintir masyarakat dari sebuah kota. Tugas Kirab Muharram Asih Putera diantaranya adalah mengemban tersosialisasinya mindset ini. Sebagaimana jalan sehat yang bersifat aksi, semoga sosialisasi ini juga bermuara pada aksi di masing-masing keluarga. Kita ingin kualitas kehidupan kita menjadi lebih baik, minimal dari meningkatnya standar perlakuan kita terhadap sampah.

Para peserta Kirab akan menjalani rute yang nyaman, melewati rerimbunan jalan, dan sedikit sekali bersinggungan dengan kepadatan lalu lintas. Usia mulai dari belia hingga lansia, dari 3 atau 4 (?) generasi dapat dengan tenang bercengkrama menikmati kebersamaan selama perjalanan. Nuansa Cimahi sebagai “Kota Hijau” (baca: Kota Tentara) akan terlihat dari bangunan tua, bangunan bersejarah, serta bangunan baru yang ikonik yang akan dilewati sepanjang jalan.

Saat melewati rerimbunan pohon akan terasa betapa bermaknanya pohon bagi keberlangsungan hidup dan daya dukung bumi terhadap kehidupan. Bukan hanya menyediakan oksigen, pangan, sandang, dan papan, pohon juga menjaga ketersediaan air tanah. Menakjubkan bahwa Rasulullan shollallohu ‘alayhi wasallam pernah bersabda: “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang, ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim).

“Satu Keluarga, Satu Pohon, Hijaukan Bumi” yang menjadi aksi dan tema Kirab Muharram tahun ini mudah-mudahan menjadi jalan sedekah keluarga sampai hari kiamat.

Sampai bertemu pada Rabu, 1 Muharram 1445 di Lapang Rajawali Cimahi. Penjabat Wali Kota Cimahi, Bapak Dikdik Suratno Nugrahawan S.Si., M.M. insyaa Allah juga akan hadir bersama kita. Selamat Tahun Baru 1445 Hijriah. Selamat berhijrah. Hanya kepada Allah-lah kita bertawakkal.

 

Cimahi, 17 Juli 2023

Catatan:

Kegembiraan konon bersifat menular. Menyaksikan para pemenang undian umroh atau doorprize lainnya yang jumlahnya puluhan, tentu sebuah kegembiraan tersendiri.

Bagi siswa Asih Putera kegiatan ini menjadi bagian dari MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang wajib diikuti dengan mengajak serta keluarganya. Jadilah ia ajang family gathering, sebuah kegiatan yang dapat menguatkan ikatan (bonding) keluarga.

Kabar gembiranya adalah, kami juga mendapat pesan bahwa beberapa sekolah mitra juga mewajibkan hal yang sama kepada civitas academicanya