
Sebuah Refleksi
Tiga Puluh Tujuh Tahun Asih Putera Mendidik Sepenuh Hati
Oleh:
Ceuceu Gumilang
Tidak
mudah untuk tetap berdiri tegak sebagai institusi pendidikan di tengah
perubahan zaman yang sangat dinamis.
Namun, sekali lagi sunnatullah membuktikan, bahwa niat baik dan kerja keras tidak akan pernah mengkhianati
hasil.
Sebagai lembaga pendidikan Islam yang bermodalkan niat baik dan kerja keras, serta kepercayaan dari orangtua yang mengamanahkan putera-puterinya untuk dididik di Madrasah Asih Putera, Alhamdulillah Yayasan Asih Putera bisa bertahan sampai ke usia 37 tahun.
Mengemban motto “Mendidik dengan Sepenuh Hati” yang tidak pernah berubah selama ini, menjadi dasar layanan pendidikan yang diberikan oleh seluruh madrasah yang ada di bawah Yayasan Asih Putera. Dari mulai Daycare Asih Putera, TK Asih Putera 1, TK Asih Putera 2, MI Asih Putera, MTs Asih Putera, dan MA Multiteknik Asih Putera, kami bersatu dalam sebuah cita-cita mulia untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa dengan dasar pendidikan Islami.
Jatuh bangun dalam arti yang sebenarnya, tentu saja dialami oleh Yayasan Asih Putera. Idealisme dan cita-cita luhur tak selamanya sejalan dengan regulasi yang berlaku, seringkali ada tumburan-tumburan yang terkadang membuat lelah. Namun Yayasan Asih Putera tak memberi ruang pada sikap menyerah dan putus asa. Semua pihak yang bergabung di bawah panji Asih Putera adalah pejuang yang sebenarnya.
Berawal dari sebuah cita-cita mulia seorang Ibu, yaitu Ibu Hj. Suniangsih Ahmad, yang ingin mendedikasikan hidup dan harta benda yang dimilikinya untuk mengembangkan pendidikan, maka niat itu diwujudkan secara konkret menjadi sebuah lembaga pendidikan oleh putera-puterinya. Yayasan Asih Putera adalah wujud konkret dari cita-cita mulia itu. Asih Putera adalah lembaga pendidikan yang saat ini menaungi lebih dari 1.000 orang siswa, dan telah mengeluarkan lebih dari 3.000 orang alumni yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk mengamalkan ilmunya.
Selalu
ada kebaruan di Asih Putera. Yayasan Asih Putera pantang jalan di tempat
apalagi diam tak bergerak. Kami selalu aktif dan kreatif untuk menggali inovasi-inovasi baru
dalam bidang pendidikan, dari mulai metoda, media hingga cara memberikan
evaluasi pada peserta didik.
Guru-guru tak pernah berhenti belajar, bahkan dipaksa untuk selalu mau belajar. Karena ucapan Ali bin Abi Thalib tentang pendidikan selalu dijadikan dasar pijakan oleh kami, “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, bukan sesuai zamanmu!” Karenanya, para guru harus mau selalu belajar, menggali semua potensi dan keilmuan, untuk mengimbangi perkembangan zaman agar bisa mendidik anak-anak sesuai dengan tantangan zamannya.
Dengan mengusung visi “Menjadi Yayasan yang lebih besar, lebih manfaat bagi semesta,” seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Asih Putera selalu berorientasi pada manfaat. Jika tidak memberi manfaat, hentikan!
Misi yang merupakan pengejawantahan dari sebuh visi, menjadi landasan teknis untuk melakukan berbagai tindakan. Ada tiga visi yang diemban oleh Yayasan Asih Putera, yaitu; (1) turut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui proses pendidikan berbasis tauhid, (2) membangun mental masyarakat maju yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah, serta (3) mendayagunakan amanah wakaf bagi sebesar-besarnya kemaslahatan umat.
Seiring dengan munculnya berbagai masalah sebagai dampak dari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kesalahan dan keserakahan manusia, maka Yayasan Asih Putera membulatkan tekad untuk turut serta memberi sumbangsih nyata dalam mencegah kerusakan alam ini dan melestarikannya. Program eco-school yang selama ini sudah digulirkan mencoba membiasakan siswa dan seluruh entitas Asih Putera untuk mengurangi sampah plastik, melakukan daur ulang terhadap sampah yang ada serta memanfaatkannya untuk kebaikan alam.
Jargon Generasi Sahabat Bumi dan Eco-Madrasah Asih Putera bukan sekedar basa-basi. Untuk mewujudkan itu, kami sudah memiliki unit kerja Lingkungan dan Laboratorium Alam (LiLA). LiLA dikelola sebagai laboratorium bagi para siswa untuk mengelola dan mendaur ulang berbagai jenis sampah, untuk dijadikan bahan yang lebih bermanfaat, diantaranya adalah membuat ecobrik, sabun cuci dari minyak goreng bekas, dan pupuk kompos. Selain itu, Asih Putera juga menginisiasi model ketahanan pangan melalui laboratorium peternakan unggas dan green house untuk tanaman hidroponik.
Para
peserta didik tidak hanya mumpuni di bidang akademik, namun mereka dididik
untuk menyadari perannya sebagai khalifah di muka bumi. Semua potensi siswa
dalam segala bidang difasilitasi dan dikembangkan, agar mereka memiliki
keseimbangan dalam keilmuan, amalan dan juga memiliki kecakapan hidup untuk
bertahan di zamannya.
Sehingga,
dengan berbekal kompetensi ruhiyah, kecakapan literasi, analisis numerik, dan problem
solving yang dikuasainya, disertai sikap syukur, sederhana, dan sabar yang
tertanam sebagai karakternya, lulusan Asih Putera diharapkan siap memasuki era
bonus demografi 2035.
Selamat milad yang ke-37 Yayasan Asih Putera, teruslah berjuang dan berkembang menjadi Yayasan yang semakin besar agar lebih bermanfaat bagi semesta.*