Yayasan Asih Putera Hotline : 081320267490
Image

Tim Giovinezza MTs Asih Putera Taklukkan Panggung Riset Nasional

Prestasi gemilang tidak lahir dari langkah yang mudah, melainkan dari keberanian untuk memulai. Semangat inilah yang dibuktikan oleh dua siswa hebat dari MTs Asih Putera, Azzam Malik Natawisa dan Keanu Muhammad Ahza.

Di usia yang masih sangat belia, mereka berhasil mengharumkan nama sekolah dan provinsi Jawa Barat dengan meraih Medali Perunggu bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam ajang bergengsi Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025.

Kemenangan ini bukan kebetulan. Malik dan Keanu berani mengangkat topik riset yang mendalam dan sangat relevan dengan kondisi zaman, yakni "Pemertahanan Identitas Etnik Generasi Alpha Masyarakat Urban Cimahi Utara Melalui Pewarisan Bahasa Daerah Antargenerasi".



Di saat banyak pihak khawatir generasi muda kehilangan jati diri, Tim Giovinezza justru membuktikan melalui data ilmiah bahwa Generasi Alpha (anak-anak yang lahir di era digital) di Cimahi tidak meninggalkan budaya Sunda, melainkan membentuk "identitas hibrida" yang unik.

Perjalanan Tim Giovinezza menuju podium juara bukanlah hal yang sederhana. Medali ini adalah buah dari ketekunan selama 8 bulan penuh yang menguras energi dan pikiran.

Perjuangan dimulai dari tahap seleksi proposal, di mana ide mereka diadu dengan ribuan ide siswa lain se-Indonesia. Setelah lolos, mereka masuk ke tahap pelaksanaan penelitian. Di sinilah mental mereka diuji; turun ke lapangan mengambil data di tengah padatnya jadwal sekolah, mewawancarai narasumber, hingga mengolah data yang rumit.

Ujian belum berakhir. Mereka harus melewati tahap seleksi laporan penelitian yang dikenal sebagai "lubang jarum". Kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) ini adalah puncak kompetisi riset bagi pelajar di Indonesia.



Bayangkan saja, berdasarkan data resmi panitia, terdapat total 1.028 tim jenjang SMP yang mengirimkan naskah penelitian mereka untuk bidang IPS tahun ini. Dari ribuan naskah tersebut, hanya 25 tim terbaik—termasuk Tim Giovinezza—yang dinyatakan lolos seleksi ketat untuk melaju ke babak final tingkat nasional.

"Lolos menjadi finalis OPSI pada keikutsertaan perdana sudah merupakan pencapaian luar biasa bagi anak-anak, apalagi berhasil membawa pulang medali. Ini membuktikan bahwa standar akademik dan nalar kritis siswa MTs Asih Putera mampu bersaing di level tertinggi nasional," ujar Handika Yogaskara, S.Pd., guru pembimbing yang setia mendampingi proses panjang anak-anak hebat ini.

Babak final OPSI 2025 digelar di Universitas Surabaya (Ubaya), Jawa Timur, pada tanggal 10 hingga 16 November 2025. Di sana, Malik dan Keanu tidak hanya sekadar berkompetisi, tetapi juga merasakan atmosfer akademik tingkat tinggi.



Menempati Booth Nomor 17 di area pameran, Tim Giovinezza dengan percaya diri mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari akademisi dan pakar. Mereka diuji bukan hanya soal isi penelitian, tetapi juga kemampuan komunikasi, mentalitas, dan penguasaan materi.

Di tengah ribuan peserta dari seluruh penjuru Nusantara mulai dari Aceh hingga Papua, Malik dan Keanu tampil tenang dan meyakinkan. Pengalaman berharga selama satu minggu di Surabaya, mulai dari pameran karya hingga sesi wawancara, menjadi tempaan mental yang tak ternilai harganya bagi para peneliti muda MTs Asih Putera ini.

Kemenangan Tim Giovinezza bukan sekadar soal piala, tetapi sebuah pesan kuat: MTs Asih Putera adalah tempat di mana potensi siswa ditemukan, diasah, dan dilesatkan.

Keberhasilan Azzam dan Keanu meraih Medali Perunggu membuktikan bahwa MTs Asih Putera tidak hanya fokus pada pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga memfasilitasi minat dan bakat siswa secara menyeluruh. Dukungan sekolah dan bimbingan guru yang intensif menjadi kunci lahirnya prestasi ini.