You Are the Stars
Oleh:
Admin Ceuceu Gumilang
Judul di atas adalah tema pada pelaksanaan
acara wisuda kelas 6 murid MI Asih Putera, yang baru digelar pada Sabtu, 3 Juni
2023 lalu. Sebuah pujian dan juga harapan, agar para lulusan angkatan 24 MI
Asih Putera ini mampu bersinar terang seperti bintang, dengan segala potensi
terbaiknya.
Wisuda bukanlah sekedar kegiatan seremonial biasa, yang identik dengan kebaya serta setelan jas perlente serta kemeriahan acara persembahan pentas seni. Namun sesungguhnya, wisuda adalah sebuah momentum awal untuk menjawab pertanyaan besar, hendak ke mana setelah wisuda ini selesai?
Gb. 1 Suasana hening, sesaat sebelum acara penjemputan wisudawan dimulai.
Lulus 100 persen setelah 6 tahun menimba ilmu
dan merasakan didikan sepenuh hati dari guru-guru di MI Asih Putera, tentu
harapannya mereka semua akan melanjutkan ke jenjang berikutnya. Berganti seragam
putih merah menjadi putih biru, di sekolah lanjutan pertama.
Dikemas dalam rangkaian acara yang sederhana namun sangat mengesankan, acara wisuda MI Asih Putera ini dilaksanakan di Gedung SM SAIR Puslitbang Tekmira Bandung. Acara ini terselenggara atas inisiatif dan kerja keras Persatuan Orangtua Murid (POM) MI Asih Putera kelas 6 dengan pihak madrasah.
Gb. 2 Prosesi penjemputan wisudawan.
Diawali pembacaan ayat suci Alquran, dilanjutkan dengan upacara adat Sunda, yang
menampilkan para penari, ponggawa dan juga lengser persembahan kakak-kakak
kelas di MTs Asih Putera, diiringi gamelan yang dimainkan oleh siswa MA
Multiteknik Asih Putera, prosesi penjemputan para wisudawan bersama orangtuanya
terasa sakral dan mengharukan. Sungguh sebuah kolaborasi yang indah, manakala
adik-adik kelasnya diwisuda, kakak-kakak kelaslah yang menjadi pengiringnya.
Satu persatu para wisudawan dipanggil namanya ke atas panggung untuk mendapatkan pengalungan medali dari Ketua Dewan Pendiri, Ijazah dari Ketua Yayasan, boneka Aput dari Ketua Dewan Pengawas dan setangkai bunga mawar dari Kepala Madrasah. Ada haru yang memenuhi dada tatkala Kepala MI Asih Putera menyampaikan pidatonya dengan agak emosional, melepas 94 bintang terbaik dari MI Asih Putera.
Gb. 3 Inilah para bintang, angkatan 24 MI Asih Putera
Dalam sambutan di hadapan sekitar 500 hadirin yang memenuhi ruangan, Ketua Yayasan Asih Putera, Ir. H. Edi Sudrajat Ahmad menyampaikan pesan-pesannya untuk para wisudawan, pesan dari seorang Ayah kepada anak-anaknya yang akan berjuang mengarungi kehidupan yang sebenarnya. Pesan untuk menjaga salatnya, menjaga bakti kepada orangtuanya dan senantiasa istiqomah memegang tali agama Allah.
Ada hal yang sangat membanggakan, saat empat perwakilan siswa menyampaikan pidato wada atau perpisahan dalam 4 bahasa, Inggris, Arab, Indonesia dan Sunda. Intinya, mereka berterimakasih kepada seluruh guru dan civitas di MI Asih Putera, yang telah mengasuh dan mendidik mereka dengan sepenuh hati selama 6 tahun. Setiap akhir pidato mereka akhiri dengan persembahan lagu sesuai bahasa yang ditampilkan. Bangga, haru, lucu dan menggemaskan sekali mereka.
Gb. 3 Persembahan para wisudawan untuk guru-guru tercinta.
Orangtua siswa yang hadir mendampingi anandanya
tercinta, tampak bangga dan sangat antusias tapi juga berlinang air mata. Ada
beberapa testimoni yang disampaikan oleh orangtua wisudawan, yang berhasil
dirangkum.
Asep Badrujamaludin (Ayahanda Khansa Jahzara Jamaludin)
“Saya sangat terkesan dengan pendidikan di MI
Asih Putera, yaitu terkait motto mendidik dengan sepenuh hati, yang awalnya saya kira hanya slogan
semata, namun ternyata sangat aplikatif dalam pelaksanaannya di seluruh
civitas. Anak saya sangat terlihat dari sikap perilakunya yang santun,
bertanggungjawab, hafalan Qurannya
Alhamdulillah sudah 3 juz, serta konsisten
dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.
Terkait proses belajar mengajar, sebaiknya
pihak sekolah juga mengingatkan orangtua, terutama untuk progress hafalannya
agar ada sinergi antara sekolah dengan rumah, dan orangtua
bisa memberi kontribusi terhadap peningkatan hafalan tersebut.
Harapan ke depan untuk MI Asih Putera semoga
tetap menjadi MI terbaik yang mendidik dengan sepenuh hati, dan fokus membangun
karakter Qur’ani pada siswa.”
Lies Utami Dewi (Ibunda Andrea Richelle Quinnayah)
“Feel like home, sepertinya itu yang dirasakan anak-anak.
Sudah tiga anak saya sekolah di Asih Putera, dan setiap pagi mereka selalu bersemangat
pergi sekolah, bukan seperti mau sekolah tapi seperti mau pergi ke rumah kedua.
Karena guru-gurunya, teman-temannya serta suasana yang terbangun Alhamdulillah
sangat menyenangkan. Hubungan anak-anak dengan guru sangat dekat dan akrab,
mereka merasa seperti dengan orangtua sendiri. Saya merasa nyaman menitipkan
anak-anak sekolah di sini, dan ketika anak-anak berprestasi, saya merasa sangat bangga dan bahagia.
Anak-anak saya saat melanjutkan ke sekolah
umum, perilakunya sangat baik, tetap sopan dan jujur. Itu adalah buah
pendidikan di Asih Putera, anak-anak memiliki bekal karakter yang kuat dan
tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan barunya.
Harapan ke depannya agar sekolah bisa lebih
meningkatkan kebersihan lingkungan agar lebih asri, sarana parkir agar lebih
diperluas, lebih aktif dalam mengikuti lomba-lomba setingkat olimpiade dan mengadakan
seminar-seminar pendidikan anak atau parenting.”
Gb. 4 Persembahan para guru untuk ananda wisudawan.
MI Asih Putera dan Yayasan Asih Putera secara
umum masih terus berproses dan melakukan tranformasi menuju keadaan yang lebih
baik. Berbagai upaya dilakukan, dalam rangka peningkatan mutu di berbagai
bidang layanan. Bukan hanya fokus pada layanan pendidikan yang menjadi core
Yayasan, tetapi juga dalam bidang pendukung lainnya, seperti peningkatan sarana
dan prasarana, peningkatan kualitas instruktur ekstrakurikuler, rekayasa
pemanfaatan media digital dalam pembelajaran dan juga yang selalu dilakukan
adalah pengembangan kualitas guru-guru agar semakin mumpuni mengikuti tuntutan
kemajuan peradaban.
Gb. 5 POM kelas 6, sosok di balik layar terhadap suksesnya wacara wisuda.
Terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang
telah menitipkan pendidikan putra-putrinya di Asih Putera. Motto mendidik
dengan sepenuh hati yang telah 38 tahun diterapkan tidak pernah berubah, karena
dengan ketulusan hati inilah, kami ingin mengantarkan anak-anak didik menuju
kehidupan yang lebih baik, bring better life to the world.*