Yayasan Asih Putera Hotline : 081320267490
Image

Calon Dokter yang Hafizh Qur'an dan Jago Matematika

Namanya sangat indah,  Fathi Nu'man Abdurrahman, duduk di kelas V MI Asih Putera. Dia baru saja  memenangkan MCR 2020 (Mathematic Competition Revolution 2020) UNESA, tingkat nasional dan berhasil mendapatkan silver medal.


Anak lelaki tampan ini lahir di Medan, tanggal 14 Juni 2010 dan merupakan bungsu dari tiga bersaudara.  Sejak kecil Nu’man begitu dia dipanggil, bercita-cita menjadi seorang dokter yang hafizh Alqur’an, masyaallah.


Kehidupan masa kecil Nu’man seperti anak-anak pada umumnya, suka bermain. Namun ketika memasuki Taman Kanak-kanak, terlihat ia sangat senang membuat eksperimen dan permainan bersama teman-temannya di sekolah. Sepertinya bakat dan minatnya sudah mulai terlihat.


Suka Matematika


Berbeda dengan umumnya anak-anak seusianya, Nu'man sangat tertarik dengan Matematika. Menurutnya,  matematika itu sangat seru dan mengasyikkan. Walaupun  terkadang susah, tetapi matematika sangat berguna di kehidupan sehari-sehari. Setiap hari sebenarnya kita juga akan ketemu dengan matematika. Nu’man merasakan bahwa matematika akan sangat dibutuhkan dalam setiap waktu kehidupan.


Selain matematika, Nu'man juga menyukai pelajaran Bahasa Inggris. Menurutnya, Bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Dengan belajar Bahasa Inggris, kita bisa dengan mudah berkomunikasi dengan orang asing.


Semangat Ikut Lomba


Kecintaan Nu’man terhadap pelajaran matematika tidak main-main. Nu’man sering mengikuti berbagai ajang lomba matematika, yang diadakan di berbagai tingkatan. Selain di tingkat sekolah, Nur’man juga beberapa kali mengikuti ajang lomba di tingkat nasional.


Pada tahun 2019, Nu’man berhasil meraih Bronze Medal, di  event Thailand International Mathematic Olympiad (TIMO) 2019. Heat Round, Indonesia (tingkat nasional).  


Tahun 2020, Nu’man kembali berhasil menyabet Silver Medal, di ajang MCR 2020 (Mathematic Competition Revolution 2020) UNESA, tingkat nasional. 


MCR 2020 adalah event tahunan yang diselenggarakan oleh HMJ Matematika UNESA (Universitas Negeri Surabaya). Biasanya kegiatan ini dilaksanakan secara offline, dengan penyisihan secara rayon. Karena masa pandemi, maka MCR tahun ini dilaksanakan secara online. Informasi tentang MCR ini didapat Nu’man dari sosial media, kemudian dia mendaftar untuk menjadi peserta MCR ini.


Dari 368 peserta di babak penyisihan, Nu’man berhasil masuk ke 10 besar dan terhenti di situ, sehingga ‘hanya’ mendapat medali perak. Yang mendapat medali emas adalah yang masuk 5 besar.


Namun itu tidak membuat Nu’man kecewa, justru semakin memicu semangatnya untuk lebih baik lagi dan mencoba di lomba-lomba berikutnya.





Menurut Nu’man, prestasinya selama ini bukan semata hasil kerja kerasnya sendiri, tetapi berkat dukungan dari keluarga dan guru-guru di sekolah.  Baik di rumah dan di sekolah, keluarga dan guru selalu memberi semangat dan doa juga ikut mendampingi ketika sedang belajar mengerjakan latihan soal-soal.


Ada sebuah pesan yang ingin Nu’man sampaikan untuk teman-teman,  agar jangan pernah menyerah dan jangan pernah bosan belajar matematika . Nu’man juga ingin berbagi tips supaya suka matematika, “Kenali matematika dengan baik, gunakan pengetahuan matematika di kehidupan sehari-hari, dan banyak mengerjakan  latihan soal”.


Itulah sebuah inspirasi, dari si pemilik nama indah, Fathi Nu’man Abdurrahman.*(erg)