Mengajar Itu Perjumpaan Hati
Selasa, 23 September 2024 Prodi Psikologi Pendidikan SPs UPI telah menyelenggarakan kegiatan PKM bekerjasama dengan MTs Asih Putera dengan menyelenggarakan pelatihan bagi guru-guru MTs Asih Putera dan perwakilan guru dari masing-masing satuan pendidikan di lingkungan Yayasan Asih Putera. Pelatihan ini disampaikan oleh dua narasumber, yaitu:
1. Prof. Dr. Juntika Nurihsan, M.Pd. (Direktur SPs UPI) menyampaikan materi “Teacher Student Relationship”
2. Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd., Psikolog (Ketua Prodi Psikologi Pendidikan SPs UPI) menyampaikan materi “Mindfiulness Based Social Emotional Learning”
Acara ini dibuka oleh Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi, M.Pd., Psikolog sebagai Ketua Prodi Psikologi Pendidikan SPs UPI dan Ketua Yayasan Asih Putera, Ir. H. Edi Sudrajat Ahmad.
Disampaikan oleh Dr. Tina dalam sambutannya, PKM adalah salah satu kiprah Psikologi UPI agar ilmunya bermanfaat, tanpa penerimaan dari masyarakat dalam hal ini MTs Asih Putera maka ilmu itu akan sia-sia. Di tahun yang ke-8 Program PKM harapannya apa yang sudah direncanakan bisa berkesinambungan.
Dalam sambutan Ketua Yayasan Asih Putera, Ir. H. Edi Sudrajat Ahmad menyampaikan terima kasih kepada tim Prodi Psikologi Pendidikan UPI atas sajian Program PKM untuk siswa, guru, dan orang tua di lingkungan Yayasan Asih Putera. Madrasah selaku pelaksana pendidikan terkadang kehilangan teori dan kehadiran tim Prodi Psikologi Pendidikan UPI akan menambah penguatan bagi guru madrasah.
Asih Putera terus berupaya menjadi madrasah yang mampu memberikan ilmu tentang kedewasaan, karena tujuan pendidikan adalah mendewasakan. Pengertian dewasa dengan harapan siswa menjadi bertanggungjawab pada keputusan dirinya dan lingkungannya. Program pendewasaan dilakukan melalui program “Babakti ka Sepuh”, siswa pada jenjang TK, MI, MTs, dna MA harus tahu betul apa yang bisa dibantukan kepada orang tua dan bantuan apa yang diperlukan orang tua. Dari “Babakti ka Sepuh” akan muncul tanggung jawab anak di rumah serta terjalinnya komunikasi antara anak dan orang tua.
Pada materi pertama, Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd., Psikolog menyampaikan bahwa jika anak-anak di sekolah ingin memiliki pengetahuan, maka guru harus membantu mereka siap dan termotivasi untuk belajar. Seorang siswa harus memiliki kompetensi tidak hanya pengetahuan namun juga memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian yang tinggi.
Social Emotional Learning adalah proses dalam pembelajaran di mana anak-anak memperoleh peluang untuk mengembangkan social emotional-nya bukan hanya kognitif. Guru harus menstimulus siswa dalam menumbuhkan sikap empati, kesadaran diri, dan mampu bekerjasama.