Yayasan Asih Putera Hotline : 081320267490
Image

PJJ ala MI Asih Putera

Tak bisa dihindari, bahwa di tengah kondisi pandemi saat ini, pembelajaran dengan sistem jarak jauh mutlak diperlukan. Adanya larangan dan kekhawatiran banyak pihak terhadap penyelenggaraan proses belajar secara tatap muka, mendorong banyak penyelenggara pendidikan terpaksa harus mendisain sistem belajar seperti apa yang dirasa  efektif.


Yayasan Asih Putera, dari sejak awal pandemi Covid-19  melanda, sudah langsung menyikapi dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui program matrikulasi,  modul dan sistem mentor. Pemanfaatan media  belajar melalui perangkat google classroom awalnya dianggap sangat efektif, namun seiring perjalanan waktu, ternyata memberi dampak yang kurang sesuai harapan.


Penggunaan PJJ dengan menggunakan dawai (gadget) sebagai media utama ternyata banyak berdampak buruk, secara akademik, psikologis dan juga kesehatan siswa. Khususnya di tingkat sekolah dasar, yang belum mengerti bagaimana memanfaatkan media secara bijak.


Sistem Mentor


Semua satuan pendidikan di Asih Putera, selama pembelajaran jarak jauh ini menerapkan sistem mentor, demikian pula halnya dengan MI Asih Putera. Selama PJJ tidak ada wali kelas, tetapi siswa dibagi dalam kelompok mentor, dimana jumlah anggota kelompok mentor paling banyak hanya 15 orang dengan satu orang wali mentor. 


Wali mentor wajib memantau semua proses pembelajaran dan bertanggung jawab untuk memantau kondisi siswa dan keluarganya. Membuat laporan kesehatan siswa yang link-nya langsung ke Klinik Asih Putera. Setiap pagi para mentor akan menyapa para siswa melalui video call atau voice notes melalui aplikasi whatsapp. Minimal sekali dalam seminggu para mentor akan melakukan google meet dengan anak-anak dan dua minggu sekali akan diadakan google meet akbar sesama kelas paralel. Hal ini dilakukan untuk selalu menjaga kedekatan emosional antara siswa dengan guru dan juga teman-temannya. Semua wali mentor, harus mencatat dan mendokumentasikan perkembangan siswa dan juga tugas-tugas belajarnya.


PJJ ini sangat terprogram dan terjadwal, namun disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa di rumahnya masing-masing, karena tidak semua siswa memiliki gadget sendiri sehingga tergantung kepada orangtuanya yang harus bekerja di luar rumah. Setiap hari para mentor memberikan bimbingan membaca Alqur’an dan hafalan Alqur’an, juga hadits dan doa sehari-hari. Mentor juga memberikan pengantar dan penjelasan materi bahan ajar secara langsung melalui vedeo call, voice notes atau membuat video pembelajaran, terutama untuk materi sulit seperti matematika dan IPA.


Modul


Selama PJJ ini siswa tidak menggunakan buku paket atau buku referensi lainnya, melainkan menggunakan modul. Modul dibuat oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan format yang sudah ditentukan dan melalui editing ketat langsung dari Ketua Yayasan Asih Putera yang merangkap sebagai Direktur Pendidikan Asih Putera.


Semua mata pelajaran dikemas dalam empat mata pelajaran inti, yaitu kreativitas bahasa, wawasan bahasa,  logika matematika serta projek pribadi. 


Dalam kreatifitas bahasa, siswa diarahkan untuk menggali potensi kemampuan berbahasa mereka dalam menulis karangan, mendengarkan cerita dan menceritakan kembali, melakukan wawancara dan membuat laporannya, merencanakan sebuah aktivitas bersama keluarga, dan sebagainya. Prinsipnya, kreatifitas berbahasa siswa dalam menulis, mendengar dan berbicara betul-betul digali secara khusus.


Wawasan bahasa merupakan kemampuan siswa untuk memperluas wawasan dalam berbagai mata pelajaran yang dikemas dalam modul kreatif dan menuntut siswa untuk tetap menggali kemampuan berbahasa mereka. PAI, Sains, IPS, PKn, PJOK, SBdP, Bahasa Sunda dan Bahasa Arab, masuk di kelompok ini. 


Sedangkan dalam logika matematika, siswa akan diberikan pengantar dan contoh pemecahan sebuah soal logika, kemudian siswa akan diberikan tugas mengerjakan soal-soal yang dibagi ke dalam tiga level soal yaitu low level, middle level dan high level. Akan sangat terlihat bagaimana kemampuan logika siswa bekerja melalui variasi soal dengan tingkat kesulitan yang bertingkat.


Projek pribadi, adalah semua aktivitas pembelajaran yang berbasis kepada projek. Bagaimana siswa dilatih untuk mampu merencanakan projek apa yang akan dibuat, apa saja bahan dan alat yang dibutuhkan, bagaimana proses pengerjaannya serta apa bentuk produk jadinya. Semua terdokumentasikan dalam bentuk laporan tertulis, foto dan video. 


Untuk menghindari penggunaan gadget secara berlebihan dan melatih motorik halus siswa tetap, MI Asih Putera mencetak modul yang bisa diambil oleh orang tua siswa setiap pekan. Kebanyakan orang tua memanfaatkan jasa antar jemput online, untuk menghindari kontak fisik dan kerumunan.


Media Pembelajaran


Untuk menghadapi tantangan zaman yang serba canggih dalam pemanfaatan media teknologi informasi, Yayasan Asih Putera membekali para guru dengan beberapa pelatihan terkait media pembelajaran berbasis teknologi informasi yang dilakukan secara simultan, dari mulai teori hingga menghasilkan produk. Pelatihan diawali dengan pemanfaatan google classroom, quizizz, whiteboard, video kindmaster, canva dan masih banyak lagi, dibuatkan program secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan tiap jenjang.


Untuk menjaga kedekatan emosional, guru-guru membuat video pembelajaran di sekolah, di kelas masing-masing atau di seluruh area sekolah. Guru seperti sedang mengajar di depan kelas, sangat interaktif dan tidak kaku, sehingga siswa betul-betul merasakan bahwa mereka sedang belajar dengan gurunya.


Dalam hal penugasan, hampir semua tugas berbasis projek, yang menuntut kreativtas siswa untuk mengeluarkan semua potensinya dalam hal berbahasa. Projek-projek yang melibatkan keluarga dan hasilnya bermnfaat.


Sesuai dengan arahan pemerintah, maka targetan pencapaian kurikulum pendidikan hanya sekitar 50% saja, mengingat keterbatasan sistem PJJ di tengah pandemi ini.


Semoga pandemi segera berlalu, sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah, bertemu guru dan teman-temannya dan menikmati suasana belajar dengan gembira, bebas dari rasa waswas serta ketakutan. Semoga….* (erg)