
Zihny, Antara Pramuka dan Berkuda
Oleh: Admin
Ceuceu Gumilang
Zihny
Hazimyana Ash Shiddiq, namanya sangat indah, sarat dengan doa dari kedua
orangtuanya. Remaja berwajah manis dan bertubuh atletis ini, berhasil membuat
bangga keluarga dan juga guru-guru di sekolahnya. Ya, Zihny yang saat ini
tercatat sebagai siswa kelas XI IPA di MA Multiteknik Asih Putera, merupakan
salah satu siswa berprestasi yang sangat membanggakan.
Baru-baru
ini, Zihny menorehkan dua prestasi yang sangat luar biasa. Pertama, Zihny menjadi salah satu wakil dari
Indonesia yang terpilih untuk mengikuti Jambore Dunia 2023 di Saemangeum, Korea
Selatan pada bulan Agustus yang baru lalu. Di Bulan September ini, Zihny yang
sangat suka olah raga gerak ini berhasil lolos ke kompetisi olah raga bergengsi
tingkat nasional, melalui cabang olah raga berkuda jenis Jumping. Zihny akan
berlaga di PON (Pekan Olahraga Nasional) 2024 di Sumatra Utara.
Bagaimana
Zihny mengatur waktu sehingga bisa meraih prestasi hebat di sela-sela kesibukannya bersekolah?
Berikut adalah obrolan menarik dengan Zihny yang berhasil dirangkum.
Lahir di
Bandung, pada bulan Mei tahun 2007, Zihny merupakan anak kedua dari 2
bersaudara. Mengaku kalau dulunya sangat pendiam dan pemalu, akhirnya
menceburkan diri pada kegiatan yang memaksanya untuk selalu bergerak dan
berkompetisi, diantaranya adalah Pramuka
dan berkuda. Zihny pun berhasil mengatasi rasa pemalunya. Kegiatan yang sering
dilakukannya selain sekolah adalah berkuda, bersepeda, belajar Bahasa Arab dan
mengaji. Karena bagi Zidny, prestasi dalam bidang apapun tidak boleh membuatnya
lalai dalam melaksanakan ibadah sehari-hari.
Mengapa
menyukai Pramuka dan terpilih mengikuti Jambore Dunia di Korea Selatan?
Mengaku baru menyukai Pramuka saat di kelas 7. Menurut Zihny, Pramuka mengajarkan life skill yang sangat bermanfaat. Pramuka juga menuntut kita menuntaskan kecakapan dasar dan kecakapan umum untuk bisa terus mengembangkan diri. Zihny sangat menyukai semua tantangan itu. Dengan aktif di Pramuka, Zihny juga merasa bertambah wawasan dan pengetahuannya. Dengan rajin mengikuti dan menuntaskan SKU, Zihny akhirnya mengikuti seleksi untuk berangkat ke Jambore Dunia di Korea Selatan, dan lolos!
Foto 1, Bersama para peserta dari Indonesia dalam acara Cultural Show
Sebagaimana
kita ketahui, Jambore Dunia di Korea Selatan harus dihentikan sebelum waktunya,
bahkan seluruh peserta yang berjumlah 43
ribu orang dari berbagai negara, dengan usia antara 14-18 tahun, terpaksa harus
di ungsikan ke tempat yang aman, karena adanya ancaman badai panas yang
menyerang lokasi perkemahan. Rencananya Jambore Dunia ini akan berlangsung
selama 12 hari, mulai dari 1 Agustus 2023, berlokasi di bumi perkemahan Saemangeum,
di pantai barat Korea Selatan.
Sebanyak
1.569 anggota kontingen Indonesia, termasuk Zihny juga dievakuasi ke Asrama
Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk pada Selasa (8/8).
Zihny turut mengalami bagaimana suasana yang hiruk pikuk dan mencekam pada saat proses evakuasi tersebut. Zihny mengaku sedih Jambore Dunia harus dihentikan sebelum waktunya, karena banyak kegiatan yang akhirnya batal digelar. Zihny bertutur bagaimana kejadian mencekam itu harus dialaminya.
Foto 2. Di lokasi evakuasi, asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk.
“Pada hari
pertama, saya dengan unit saya melaksanakan kegiatan bersepeda dan mencoba berbagai
fasilitas yang di sediakan di sana. Begitupun dengan keesokan harinya selama 7
hari di wilayah Saemangeum. Lalu tiba-tiba ada informasi kalau akan terjadinya
Typhoon Khanun atau Badai Taifun. Sehingga semua orang yang berada di sana
harus dievakuasi serentak dan diungsikan ke seluruh tempat yang aman di seluruh
Korea. Walaupun berpencaran, beberapa kegiatan masih tetap berlanjut secara
terpisah dengan beberapa negara.”
Selama 14
hari di Korea Selatan, Zihny mendapatkan seorang teman baru warga Korea Selatan
bernama Jiseong. Walau bagaimanapun, Zihny tetap bersyukur bisa mengikuti
Jambore Dunia di Korea Selatan ini dan memiliki beberapa teman baru.
Atlit
Berkuda
Remaja aktif yang bercita-cita menjadi seorang dokter spesialis paru-paru ini juga ternyata seorang atlit berkuda. Bukan sekedar hobi, tapi benar-benar ditekuninya sebagai olah raga prestasi. Alhamdulillah, pada seleksi kualifikasi olah raga berkuda jenis jumping, Zihny berhasil lolos dan akan berlaga di Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2024 di Sumatra Utara. Luar biasa!
Untuk
teman-temannya, Zihny punya sebuah pesan, agar tidak menyia-nyiakan masa muda,
cobalah aktif di kegiatan Pramuka karena banyak sekali manfaatnya. Di kegiatan
Pramuka melatih kemandirian, menambah wawasan pengetahuan dan juga menambah
persaudaraan.
Terima
kasih Zihny, kamu hebat! Semoga cita-citamu tercapai dan tetap bisa menorehkan
prestasi dalam bidang apapun yang kamu geluti. Buatlah bangga orangtuamu dan
juga guru-gurumu.*